Sejarah Angpao dalam Imlek
Angpao Pada Zaman Dahulu
Di zaman dulu, angpao biasanya berupa
manisan, bonbon dan makanan. Seiring dengan perkembangan zaman, orang
tua merasa lebih mudah memberikan uang dan membiarkan anak-anak
memutuskan hadiah apa yang akan mereka beli.
Tradisi memberikan uang sebagai hadiah
ini muncul sekitar zaman Ming dan Qing. Dalam satu literatur dituliskan
bahwa anak-anak menggunakan uang untuk membeli petasan, manisan,
kue-kue. Tindakan ini juga meningkatkan peredaran uang dan perputaran
roda ekonomi di Tiongkok di zaman tersebut.
Di zaman dulu, karena nominal terkecil
uang yang beredar di Tiongkok adalah keping perunggu (wen atau
tongbao). Keping perunggu ini biasanya berlubang segi empat di
tengahnya. Bagian tengah ini diikatkan menjadi untaian uang dengan tali
merah. Keluarga kaya biasanya mengikatkan 100 keping perunggu buat
hadiah mereka dengan harapan mereka akan berumur panjang.
Legenda Angpao
Pada zaman dahulu, ada seekor binatang
yang tinggi besar, setiap tahun di malam tahun baru binatang itu keluar
mengelus-elus dahi anak-anak yang sedang tidur, anak-anak yang pernah
dibelainya akan menjadi gila. Demi keselamatan anak-anak, orang tua
menjaga anak-anaknya sepanjang malam.
Berdasarkan legenda di Provinsi
Zhejiang, ada sebuah keluarga pasangan suami istri yang baik dan jujur.
Mereka baru memperoleh seorang anak diusia senja, sehingga sangat
menyayangi anaknya bagaikan benda pusaka. Pada suatu malam tahun baru,
agar sang anak tidak diganggu oleh makhluk besar itu, kedua orang
tuanya menemani anaknya bermain dengan kertas merah berisi uang,
setelah sepanjang malam bermain, karena lelahnya orang tua anak itu
tertidur, koin uang yang telah dibungkus dengan kertas merah itu jatuh
di samping bantal si anak.
Tidak lama kemudian makhluk itu datang,
lalu menjulurkan tangannya menjamah kepala anak itu. Kedua orang tua
anak itu terbangun kaget, namun, ingin mencegah juga sudah terlambat,
saat itulah tampak bungkusan merah di sisi bantal anak itu memancarkan
seberkas cahaya terang dan langsung menyinari makhluk itu dan makhluk
itu pun berteriak histeris lalu kabur.
Dalam waktu singkat, orang-orang di
seluruh pelosok desa mengetahui peristiwa tersebut dan menganggap bahwa
malam hari terakhir ke-30 setiap tahun, dengan kertas merah yang diisi
uang dan diletakkan di sisi bantal anak-anak dapat menghalau makhluk
itu. Semua orang lalu mengisi uang dengan kertas merah, dan menamakan
uang itu sebagai angpao, anak-anak bisa melewati setahun usianya dengan
selamat setelah mendapatkan angpao.
Jenis Angpao
Angpao ada dua macam, pertama adalah
merajut gambar naga dengan benang berwarna, dan diletakkan di kaki
ranjang. Kedua adalah angpao yang telah dibungkus uang oleh orang tua,
dan dibagikan kepada anak-anak setelah bersujud mengucapkan selamat
tahun baru kepada orang tua.
Angpao adalah pemberian wajib, dan yang
berhak memberikan angpao biasanya orang yang telah menikah, karena
pernikahan dianggap merupakan peralihan dari anak-anak ke dewasa, dan
ada anggapan bahwa orang yang telah menikah dan telah mapan secara
ekonomi.
Angpao selain diberikan kepada
anak-anak, juga wajib diberikan kepada yang dituakan. Bagi yang telah
dewasa, tetapi belum menikah, tetap berhak menerima angpao, hal tersebut
dilakukan dengan harapan angpao dari orang yang telah menikah dapat
memberikan nasib baik pada mereka, khususnya agar cepat menemukan
pasangan hidupnya. Kalau seseorang yang belum menikah ingin memberikan
angpao, sebaiknya cuma memberikan uang tanpa amplop merah. Namun tradisi
di atas tidak mengikat.
Sekarang ini, pemberikan angpao tentunya
lebih didasarkan pada kemapanan secara ekonomi, lagipula makna angpao
bukan sekedar terbatas berapa besar uang yang ada di dalamnya melainkan
lebih jauh adalah bermakna senasib sepenanggungan, saling mengucapkan
dan memberikan harapan baik untuk satu tahun ke depan kepada orang yang
menerima angpao tadi.
Makanya, setiap imlek wo te popo (nenek
saya) terutama dan keluarga lainnya saat memberi angpao pasti dibilang
“jangan lihat isinya ya, lihat arti kertas merahnya”
So.. Guglingers, selamat merayakan tahun baru Imlek ya.. Bagi mereka yang merayakannya.
Gong Xi Fa Chai, Xin Nian Kuai Le, Wan Se Ru Yi, Sen Thi Cie Khang, Nian Nian Yu YI
(Selamat dan sukses, tahun baru yang
berbahagia, segala hal bermakna, badan sehat walafiat dan sepanjang
tahun memperoleh kelimpahan)
0 komentar:
Posting Komentar