Kelahiran Inuyasha
Inuyasha
Ayah Inuyasha adalah siluman yang amat disegani pada masa hidupnya, dan
ibu Inuyasha adalah seorang putri bangsawan yang tersohor kala itu.
Meski begitu, karena ibu Inuyasha adalah manusia dan ayahnya adalah
siluman, cinta mereka berdua ditentang oleh berbagai pihak. Pada
akhirnya, ayah Inuyasha meninggal karena terluka akibat melindungi
Inuyasha dan ibunya di hari kelahiran Inuyasha. Ternyata bukan hanya
hari kelahiran Inuyasha saja yang begitu tragis. Masa kecilnya dipenuhi
dengan kesengsaraan, manusia disekitarnya takut padanya karena ia
menjadi setengah siluman, dengan separuh darah siluman dan separuh
manusia. Tetapi, di antara kaum silumanpun, Inuyasha malah dianggap
manusia lemah dan selalu dikejar oleh mereka. Mungkin, inilah yang
membuat Inuyasha tumbuh menjadi cowok kasar yang cuek pada orang-orang
disekitarnya. Meski begitu kawan, ternyata ia tidak pernah membenci
ibunya.
Mungkin, dimulutnya dia bisa saja menghina ibu atau ayahnya sendiri dan berlagak egois, tapi kenyataannya?
200 Tahun Lalu........
200 tahun yang lalu, ayah Inuyasha pernah mengalahkan siluman ngengat yang kuat dari Cina bernama Hyoga. Sekarang saat Inuyasha sedang memburu Naraku bersama teman-temannya, sekeping pecahan shikon no tama membebaskan Menomaru, putra Hyoga. Menomaru kemudian hendak membalas dendam dan membebaskan kembali kekuatan ayahnya yang disegel bersama dengan tubuhnya. Bersama dua anak buahnya, Hari dan Ruri, Menomaru pun mulai melawan Inuyasha. Sango dan Miroku kewalahan menghadapi keduanya, di mana Ruri meniru ‘lubang angin’ milik Miroku dan Hari mencuri sahabat terpercaya Sango, Kirara. Menomaru memberi kutukan pada Kagome hingga gadis itu beralih menjadi musuh Inuyasha.
Ketika akhirnya Menomaru berhasil mendapat kekuatan dari leluhurnya yang sempat disegel oleh ayah Inuyasha, ia menjadi Hyoga yang baru dan lebih kuat. Hyoga segera mulai mengacaukan waktu dengan menghisap seluruh jiwa dari orang banyak untuk mengumpulkan kekuatan seluruh keluarganya pada tubuhnya. Hal ini ternyata sempat membuat Kagome tersadar dan mencari Inuyasha.
Saat menyeberangi sebuah jembatan, Inuyasha menyangka sedang melihat Kikyo, padahal itu adalah kagome yang memakai pakaian miko seperti Kikyo. Inuyasha menghampiri Kagome, sementara Kagome berteriak menyuruhnya pergi namun suaranya tak terdengar. Saat Inuyasha memeluknya, Kagome sempat menyuruh Inuyasha untuk lari, karena ia tak dapat mengendalikan dirinya yang masih dalam pengaruh kutukan hendak menyerang Inuyasha. Jelas Inuyasha heran, namun belum sempat berpikir ia telah tertusuk ‘cakar’ yang muncul dari tangan Kagome. Ia kemudian dikejar oleh Kagome melewati gua dan pohon-pohon, hingga berhadapan di dekat pohon tempat ia pernah disegel.
Ketika tersadar kembali beberapa saat, Kagome menyuruh Inuyasha untuk segera lari. Tapi Inuyasha berkeras mengatakan tak akan meninggalkan Kagome begitu saja. Saat itulah Kagome yang kehilangan kontrol dirinya menyerang Inuyasha dengan panahnya hingga menancap pada pohon tempat Inuyasha disegel, persis seperti yang dilakukan Kikyo 50 tahun yang lalu. Kemudian ia tersadar dan sambil menangis berlari menghampiri Inuyasha. Setelah itu Kikyo datang mengatakan bahwa semua ini adalah kesalahan Kagome, karena ia seharusnya tidak berada di zaman ini dan seharusnya ia membawa shikon no tama di zamannya sendiri. Kikyo lalu memaksa Kagome masuk ke dalam sumur pemakan tulang, dan karena pengaruh kekacauan waktu yang dilakukan oleh Menomaru, Kagome pun terperangkap di masa depan. Sumur pemakan tulang tak lagi dapat membuatnya berpindah zaman.
Setelah kembali ke zamannya, Kagome berjalan melewati jalanan kota Tokyo yang bersalju. Ketika berjalan menuju pohon di dekat rumahnya, pohon yang sama dengan tempat Inuyasha disegel, ia melihat seolah Inuyasha ada di sana, tak sadarkan diri dengan tertancap anak panah yang ia tembakkan. Saat berjalan menghampiri, salju yang turun menghapus bayang-bayang Inuyasha tersebut. Saat itulah ia sadar bahwa tanpa jalan penghubung ke masa lalu, ia tak akan dapat bertemu kembali dengan inuyasha…
Kemudian Kagome menghampiri pohon itu dan meletakkan telapak tangan pada permukaannya. Ternyata Kagome dan Inuyasha dapat terhubung dan berbicara dengan pikiran. Kagome lega ternyata Inuyasha masih hidup, meski terluka cukup parah. Kagome pun berusaha kembali ke sumur tapi ternyata sumur itu dipenuhi akar yang menjalar keluar. Lalu ia mengatakan pada Inuyasha bahwa ia tak dapat kembali. Inuyasha mengatakan bahwa Kagome bisa menggunakan panah suci. Kagome lalu menggunakan tongkat dan busur milik kakeknya, sementara Inuyasha berusaha memotong akar yang menutupi sumur. Ledakan dari panah yang membuka kembali jalan penghubung dalam sumur membuat Inuyasha terbakar dan jatuh terpental. Gara-gara itu Inuyasha marah-marah dan bertengkar dengan Kagome yang baru saja muncul dari sumur. Kakek Myoga pun melerai dan mengingatkan bahwa mereka harus mengalahkan Menomaru sebelum terlambat.
Sesshomaru yang muncul sesaat menyadari bahwa musuh lama ayahnya sedang bertarung dengan adiknya yang setengah siluman, tapi memilih untuk tak ikut campur.
Miroku dan Sango lalu berhasil mengalahkan Hari dan Ruri, kemudian bergabung dengan Inuyasha, Kagome, dan Shippo untuk menghadapi Menomaru. Tapi, dia muncul dari kepompong sebagai Lord Hyoga yang baru, dewa ngengat dengan kekuatan jauh lebih besar dari yang pernah dimiliki ayahnya. Hanya dengan kekuatan panah suci Kagome dan serangan Bakuryuha Inuyasha mereka dapat dengan sukses menghancurkan Hyoga.
Dengan demikian, keadaan pun kembali seperti semula. Seperti Kagome yang dapat bertualang di zaman perang tempat Inuyasha tinggal, Inuyasha pun dapat mengunjungi zaman modern tempat tinggal Kagome. Dengan melewati sumur pemakan tulang, entah mengapa hanya mereka berdua yang dapat melintasi waktu…
Ending Of Inuyasha
Setelah berhasil mengalahkan Naraku (rasanya terlalu panjang buat diceritakan tentang gimana Inuyasha dan kawan-kawan mengalahkan naraku), ternyata masih ada ‘hadiah’ dari Naraku yaitu permintaan terakhirnya. Ya, siapapun yang pernah memiliki shikon no tama secara utuh dapat mengajukan satu permintaan yang akan dipenuhi oleh shikon no tama. Dan permintaan Naraku adalah : saat ia tewas, Kagome terperangkap dalam kegelapan dan bila kemudian kagome meminta pula pada shikon no tama yang sudah beralih kepadanya agar ia dapat bertemu Inuyasha, maka justru Kagome akan terperangkap selamanya di dunia kegelapan dalam shikon no tama itu sendiri di mana jiwa Midoriko dan para siluman yang dilawannya terus bertarung tanpa henti.
Tapi meski tak tahu tentang permintaan Naraku yang menjebak, Kagome tidak mengajukan permintaan untuk dapat bertemu dengan Inuyasha, karena ia telah menyiapkan satu permintaan. Konon, bila seseorang mengajukan satu permintaan yang tepat, maka shikon no tama akan menghilang selamanya. Dan Kagome harus menunggu dalam kegelapan, dalam ketakutan akan terjebak di sana selamanya dan tak akan bertemu lagi dengan keluarganya. Dengan kepercayaan penuh pada Inuyasha yang pasti akan mencari jalan dan menemukannya, ia pun bertemu dengan Inuyasha yang juga berusaha keras mencarinya. Setelah itu Kagome mengajukan permintaannya, yaitu agar shikon no tama menghilang. Tentu saja, itulah permintaan tepat yang melenyapkan shikon no tama selamanya.
Dengan demikian, sumur pemakan tulang yang sempat menghilang karena permintaan Naraku pun muncul kembali, dan hanya sesaat Inuyasha menemani Kagome kembali ke zamannya, tiba-tiba sumur pemakan tulang tidak lagi berfungsi menghubungkan kedua zaman tersebut hingga Inuyasha kembali ke zamannya tanpa Kagome.
Tiga tahun berlalu, Kagome telah menyelesaikan sekolahnya hingga lulus SMA. Tapi ia tak pernah melupakan Inuyasha. Ia baru menyadari, sumur yang tak lagi dapat menghubungkan kedua zaman itu mungkin karena perasaannya sendiri. Saat terperangkap dalam kegelapan, ternyata ia telah menghilang selama tiga hari, dan selama itu dia merasa tak ingin berpisah dari keluarga. Dan sekarang, ia ingin bersama Inuyasha. Lalu sumur itu pun kembali terhubung, dan Kagome memutuskan untuk tinggal di masa lalu, walau harus meninggalkan keluarganya…
Saat kembali ke desa Inuyasha, Miroku dan Sango telah menikah dan meliliki 3 anak (anak pertama kembar 2), Shippo sering pergi keluar desa untuk berlatih menjadi siluman rubah api yang kuat, Kohaku juga terus berlatih menjadi pembasmi yang kuat dengan menggunakan senjata buatan Totosai, kakek Myoga sepertinya lebih banyak bersama Totosai, dan Rin tinggal bersama nenek Kaede belajar ilmu pengobatan seperti juga Kagome kemudian. Sesshomaru sering mampir, dan suatu hari Kagome berteriak memanggilnya “Kakak ipar”.
Demikianlah, akhir yang bahagia untung semuanya, setelah Naraku dan shikon no tama yang menjadi masalah telah lenyap untuk selamanya…
0 komentar:
Posting Komentar