Alkisah Sebuah Negeri Siluman Di Gunung Kelud
Selain kisah manusia kepala kerbau ini, Gunung kelud juga terkait dengan kisah negeri siluman yang berdiam di gunung. Kisah ini ditulis oleh R Kartawibawa dalam sebuah buku lawas yang berjudul Goenoeng Keloet. Buku ini diterbitkan oleh G. Koff dan Co Soerabaia pada tahun 1941 silam.
Dalam bukunya, Karta menulis, ketika Kelud meletus berulang kali dan memuntahkan lahar, warga Kediri dan sekitarnya tidak ada yang tahu apa penyebabnya. Entah karena Mahesasura atau karena Patih Bali (Djajawinanga) yang marah.
"Tapi bila itu karena Patih Bali, bagi orang sekarang cerita itu sudah tidak cocok. Tapi Mesanana, justru sekarang dianggap masyarakat sekitar yang menyemburkan lahar di Gunung Kelud," tulis Karta.
Saat Gunung Kelud meletus, Karta melanjutkan, orang-orang desa berkata, "Kae mbah Tjalaka Doeka (Itu mbah sedang marah besar). Dene wong kang podo mati djare dialad Tjalana (Sementara orang-orang yang meninggal itu katanya akibat kemarahannya). Artinya, (orang mati itu) dibawa setan."
Karta pun menggarisbawahi, orang-orang yang dibawa setan ke Gunung Kelud adalah orang yang jahil, orang yang gemar melakukan perbuatan jahat, orang yang beribadah tapi munafik, dan orang yang gemar menebarkan kedengkian.
"Di Kelud itu ada kerajaan yang dihuni orang-orang jahat. Itu sebagai bentuk hukuman yang berat dan mengerikan. Hukuman itu disesuaikan dengan dosa-dosa ketika hidup di dunia. Orang yang hidup di Kelud, itu sebenarnya pernah hidup, hanya saja mereka bisa bergaul dengan setan, misalnya begadang bareng. Di satu waktu setan itu bisa membuat tubuh manusia hilang dari pandangan mata, tapi di lain waktu bisa memunculkan kembali."
Di sini bisa disimpulkan, secara kasat mata Gunung Kelud memang nampak seperti gunung aktif biasa yang diliputi hutan. Namun secara tak kasat mata, Kelud nampak seperti sebuah kerajaan siluman.
0 komentar:
Posting Komentar